Hendy Wasmita 1982-2012

Pendidikan Seks Sejak Beranjak Dewasa.

Pendidikan seks pada anak bermula dari keluarga dimana anggota keluarga berperan penting menjadi seseorang yang memiliki kemampuan mengendalikan diri/tidak, coba saudara bayangkan menjadi anak yang :

a. melihat orang tua/saudara kandungnya : menonton film dewasa, membaca buku porno, memarahi/ngobrol dengan bahasa mesum, pergi ke panti pijat/pub/nightclub/dll

b. melihat orang tuan/saudara kandungnya : menonton berita, membaca alkitab, ngobrol/menasehati dengan bahasa kasih, pergi ke persekutuan/komsel/FA/gereja/dll

Apa yang akan terjadi pada sang anak akan sangat berbeda sekali, baik sikap , perkataan, tingkah laku, karakter, bahkan memicu pertumbuhan hormonal yang beda pula.

Beberapa sumber mengatakan :

pendidikan seks itu tidak penting diajarkan sejak dini.

membicarakan seks itu tabu.

Ini tidak benar, pendidikan seks pada anak itu penting, terutama bagaimana menjaga anak tetap dalam jalur kekudusan.

Penyebab dari adanya homoseksual/lesbi, sadokis, masockis, pedo, seks before married, pelacuran, MBA, ayam kampus, pornografi siswi , dan kelainan seks lainnya adalah :

lingkungan pergaulan (30%)

pengaruh keluarga (50%)

pengaruh ekonomi (15%)

pengaruh lainnya (5%) .

Kita sebagai orang tua tidak perlu menakuti anak dengan ancaman, kekerasan, amarah, tapi yang penting sikap kita dalam berkata-kata, tingkah laku, dan karakter itulah yang menjadi teladan untuk si anak, rangkul mereka dengan kasih, perkenalkan pada penciptanya sejak dini, kenali lingkungan pergaulan mereka, jadikan mereka sahabat, jadilah tempat curahan hati, ingatkan mereka akibat dari dosa tersebut.

Bahkan yang lebih menarik perhatian adalah sebuah keluarga yang setiap seminggu 3x mengadakan mesbah keluarga, bukan hanya berdoa/membaca alkitab, tapi share/saling berbagi cerita/pengalaman : ini hal yang dapat dilakukan untuk menggali dan memasukan kasih dalam keluarga.

Memang pergaulan sangat mempengaruhi hampir 30% dari pendidikan seks, namun seperti bayi kita telah memberikan imunisasinya dahulu, bukankah pepatah mengatakan :

"lebih baik mencegah daripada mengobati."

see you next time ................................